Pertama kali saya kenal brand ini waktu jadi visitor Inacraft. Itu lhoo, event tahunan pameran barang kerajinan khas Indonesia yang diselenggarakan di JCC Senayan. Waktu itu saya lihat ada booth yang jualan tas rajut bagus bin kece dengan harga yang tidak murah :D. Banyak yang saya taksir dan pengen bawa pulang, tapi saat itu duit lagi cekak dan urusan membeli tas bukan prioritas *tsaaah*.
Dowa bag sendiri di Indonesia masih agak asing namanya. Tapi saya pernah baca di artikel koran, tas ini sudah mejeng di salah satu butik di New York dengan label The Sak. It means, kualitasnya memang sudah diakui di luar negeri sono.
Beberapa kali saya ke Jogja dan berkeinginan untuk "sekedar mampir" ke showroom Dowa, tapi gagal terus. Akhirnya liburan akhir Januari kemarin saya sukses mampir ke showroom Dowa yang di Jalan Godean. Sebetulnya di Jogja ada 3 showroom, dua diantaranya di Hotel Novotel dan Hotel Sheraton. Kalau dari arah tugu Jogja sih tinggal lempeng ke arah Jalan Godean sampai nemu Km 7 dan patokannya pom bensin Pertamina. Nah lokasinya ada di pinggir jalan. Tempatnya nyaman dan dari desain interior dan eksterior bangunan cukup menunjukkan sasaran kelas pasarnya tas Dowa ini :D
Selain tas, disini juga menjual pouch handphone, kantong dan dompet yang sebagian besar rajutan. Ada juga yang dibuat dari bahan kulit atau campuran rajut-kulit. Serunya, selain melihat tas, kita juga bisa melihat langsung proses pembuatan tas-tas cakep itu. Dan semuanya dibuat secara handmade.
Yang lebih enak lagi, disediakan cemilan dan minuman gratis disini. Jadi pembeli yang sudah capek mata memilih tas mana yang akan dibeli, calon pembeli yang capek hati ingin beli tas tapi masih berat di dompet, maupun pengunjung yang capek foto-foto tapi tidak beli, bisa istirahat dulu. Duduk manis sambil nyemil jajanan tradisional yang disediakan tanpa henti, dan tiap kali habis pasti diisi lagi. Ada klepon, jadah, bubur ketan item, cenil, lupis dan beberapa cookies lainnya. Bahkan ada cemilan berbentuk bungkusan daun, yang setelah saya tanyakan ternyata isinya nasi gudeg *iya, nasi dicemilin*. Lumayan sih ya, bisa jadi ganti makan siang.
Eits, tapi saya bukan sekedar free loader yang numpang nyemil gratis sampai kenyang. Saya beli satu tas yang paling menarik perhatian dan harganya feasible. Satu saja, cukup. At least ngidam tas Dowa dari kapan tahun terpenuhi juga akhirnya :D
Dowa bag sendiri di Indonesia masih agak asing namanya. Tapi saya pernah baca di artikel koran, tas ini sudah mejeng di salah satu butik di New York dengan label The Sak. It means, kualitasnya memang sudah diakui di luar negeri sono.
Beberapa kali saya ke Jogja dan berkeinginan untuk "sekedar mampir" ke showroom Dowa, tapi gagal terus. Akhirnya liburan akhir Januari kemarin saya sukses mampir ke showroom Dowa yang di Jalan Godean. Sebetulnya di Jogja ada 3 showroom, dua diantaranya di Hotel Novotel dan Hotel Sheraton. Kalau dari arah tugu Jogja sih tinggal lempeng ke arah Jalan Godean sampai nemu Km 7 dan patokannya pom bensin Pertamina. Nah lokasinya ada di pinggir jalan. Tempatnya nyaman dan dari desain interior dan eksterior bangunan cukup menunjukkan sasaran kelas pasarnya tas Dowa ini :D
display tas
Selain tas, disini juga menjual pouch handphone, kantong dan dompet yang sebagian besar rajutan. Ada juga yang dibuat dari bahan kulit atau campuran rajut-kulit. Serunya, selain melihat tas, kita juga bisa melihat langsung proses pembuatan tas-tas cakep itu. Dan semuanya dibuat secara handmade.
pembuatan tas Dowa ala handmade
Yang lebih enak lagi, disediakan cemilan dan minuman gratis disini. Jadi pembeli yang sudah capek mata memilih tas mana yang akan dibeli, calon pembeli yang capek hati ingin beli tas tapi masih berat di dompet, maupun pengunjung yang capek foto-foto tapi tidak beli, bisa istirahat dulu. Duduk manis sambil nyemil jajanan tradisional yang disediakan tanpa henti, dan tiap kali habis pasti diisi lagi. Ada klepon, jadah, bubur ketan item, cenil, lupis dan beberapa cookies lainnya. Bahkan ada cemilan berbentuk bungkusan daun, yang setelah saya tanyakan ternyata isinya nasi gudeg *iya, nasi dicemilin*. Lumayan sih ya, bisa jadi ganti makan siang.
Eits, tapi saya bukan sekedar free loader yang numpang nyemil gratis sampai kenyang. Saya beli satu tas yang paling menarik perhatian dan harganya feasible. Satu saja, cukup. At least ngidam tas Dowa dari kapan tahun terpenuhi juga akhirnya :D
No comments:
Post a Comment