Pages

Tuesday, December 20, 2011

Thankful December

Halo blog..... *nyapu2*

Maap ya yang punya lagi sok sibuk jadi ga sempet bersihin sarang laba-laba disini. Anyway, since 2011 is almost over, this post is important for me, karena lagi-lagi saya diingatkan untuk banyak bersyukur atas kebaikan-Nya.

Ya setelah 5 tahun lalu divonis kanker (baca ini dan ini) dan sudah ngerasa nyaman selama ini. Maksud saya, selama ini jarang ada keluhan apa-apa jadi saya pede aja gak check up lagi #dikeplak. Eh, check up kemarin di bulan desember ini juga hasilnya, alhamdulillah membahagiakan :)

Jadi kadar AFP sama Beta HCG saya normal menurut tes lab, yippiieeeee.... Dan hasil USG pun menunjukkan bahwa ovarium saya normal. Alhamdulillah sekali lagi :)
J..ja..jadi...saya sembuh dong? Ya anggap saja begitu, emang dulu pernah sakit ya? Pernah ya? Ha, masak pernah sih? #kumat

P.S:
*Sebenernya di bulan april saya sudah sempat cek USG, dan hasilnya ditemukan kista. Trus gak lanjut check darah dll, karena waktu itu sudah mau umroh.
**Saya gak terlalu paham juga, kista itu bisa menghilang dengan sendirinya ya? Apa ada jenis kista yang tau2 bisa sembuh dan hilang?
***Ada foto hasil USG donk tentu saja, emangnya cuma blog ibu hamil aja yang boleh majang foto USG? :D

Foto USG bulan april, itu tuh ditandain pake panah, itu kista

Foto USG bulan desember, kistanya bersih, yang saya kasi tanda panah itu...penampakan Sadako :D *seriously gak tau kenapa bisa kayak gitu, tapi kata dokternya bersih kok*

****Tetep harus jaga kesehatan, WAJIB itu! :)

Monday, October 10, 2011

Tourist Trap

image from cartoonstock

Bagi para turis dan traveler, pasti sudah gak asing lagi sama yang namanya tourist trap. Apa sih sebenarnya tourist trap itu? Dan kenapa kata tourist trap jadi berkesan negatif? Menurut saya, tourist trap itu adalah atraksi (landmark ataupun show) dan aktivitas yang ujung-ujungnya tujuannya hanya mengeruk uang turis dan traveler dan tidak memberi nilai tambah kepada traveler itu sendiri. Yang namanya mengeruk uang ya kesannya negatif, padahal belum tentu semua orang berpikiran sama. Bisa jadi ada orang yang suka kalau uangnya dikeruk *ada yang gak suka, harusnya ada yang suka dong, kan keseimbangan alam*. Gak jadi negatif deh konotasi jebakan turis tadi :D

Wondering kenapa namanya tourist trap, bukannya traveler trap? Tapi saya bukan mau ngebahas turis sama traveler kok ;)

Dari blogwalking kemana-mana, saya jadi tahu juga bahwa tourist trap itu relatif. Tapi rata-rata yang dikeluhkan adalah, harga yang dibayarkan tidak sesuai dengan apa yang didapat. Contohnya, ada menara A di negara X. Sudah kesananya susah, di sekitarnya cuma ada toko suvenir mahal.

Kalau yang pernah saya alami sendiri sih, tourist trap itu misalnya, obyek wisata yang sudah dimanipulasi sedemikian rupa sehingga di brosur wisata tampak menarik, tapi pas kesana komen saya cuma "Oh gini doang..." *burung gagak berkoak-koak*. Atau waktu membeli suvenir, gombalan penjualnya maut sekali, sehingga saya membeli barang yang harga di pasar harusnya cuma setengahnya. Dasar gampang tertipu gombalan, cuih!

Dulu sebelum memulai jadi traveler, saya pikir tourist trap itu gak mungkin menimpa saya kalau saya masih berada di daerah yang saya bisa paham bahasanya. Eh ternyata, bahkan di Jawa Timur pun saya masih bisa kena tourist trap. Di Bromo tepatnya :|

Jadi gini ceritanya, awal Desember 2010 saya dan beberapa teman kesana untuk wisata erupsi. Pagi hari saat sunset itu kita mendaki ke titik pengamatan yang cukup aman dari asap erupsi. Waktu kita lagi jalan turun dan mengambil foto, ada 2 orang ibu-ibu yang sepertinya penduduk asli sedang merumput. Eh, nyari rumput maksudnya. Dua ibu ini tiba-tiba minta difoto. Perasaan saya sudah agak-agak aneh sih, eh ternyata benar. Selesai foto mereka berdua minta dibayar. Bilangnya sih seikhlasnya, tapi sewaktu dikasih 5 ribu malah minta nambah. Cape deeeehh.... -_-"

Kalau di luar negri, tourist trap yang paling berkesan adalah di Vietnam sewaktu saya dan teman-teman tour ke Tam Coc. Yang ditawarkan disini adalah menyusuri sungai dengan perahu kayuh dengan view bukit kapur menjulang tinggi di sisi sepanjang sungai. Seperti Halong Bay tapi versi darat. Viewnya cukup oke, harga paket perahu yang ditawarkan juga tidak terlalu mahal. Lantas dimana tourist trapnya?

Jadi, si pengayuh perahu itu sewaktu setengah perjalanan awal memuji-muji kita. Lantas, sewaktu setengah perjalanan terakhir dia sibuk menawar-nawarkan barang dagangannya dengan memaksa. Iya, maksa! Maksanya banget lagi. Walaupun kita sudah mati-matian menolak, dia lebih mati-matian lagi menawarkan barang ini dan itu, pokoknya semua yang dibawanya. Dan setelah mau turun pun, dia minta tips. Padahal sudah jelas-jelas tarif naik perahu itu disepakati sejak awal. *Sigh* -__-"

Ada lagi, tapi ini dialami teman saya. Ya di Vietnam juga sih. Ceritanya ada penjual buah yang pakai pikulan dan caping. Eh ujug-ujug si teman ini dipakein caping sama pikulan. Trus bilang ke kita -teman yang lain- biar ngefoto. Abis gitu minta dikasih duit. Lah, orang kita gak minta dipasangin caping sama dibawain pikulan. *Another sigh* -___-"

Tapi ya, walaupun gitu kita gak kapok traveling kok. Anggap saja ini salah satu "hiburan" tambahan dalam perjalanan. Lalalalalala..... :D


P.S:
*Anyway, kok banyak yang bilang menara Pisa itu tourist trap ya? Padahal saya belum pernah dan pengen kesana :D

Wednesday, September 14, 2011

Umroh, Apa Sih Persiapannya?


Sebenarnya postingan ini mau ditulis di bulan April, sehabis saya menunaikan ibadah umroh. Tapi niat itu baru dilaksanakan sekarang :D
Saya cuma mau berbagi sedikit tips yang mungkin bisa berguna bagi yang mau berumroh. Ok, here we go.

1. Daftar di travel agent umroh/haji yang terpercaya,

Bagi yang terbiasa traveling tanpa memakai travel agent, umroh backpacking sangat tidak disarankan. Apalagi untuk wanita, dan sendirian. Walaupun anda adalah solo backpacker yang sudah pernah ke Timbuktu sekalipun. Karena visa untuk umroh cuma bisa diurus oleh travel agent. Jangan lupa pilih yang sudah terkenal reputasi bagusnya. Bakal nyesek sekali kalau ternyata travel agentnya abal-abal dan gak jadi berangkat umroh karena penipuan. Jangan mudah tergoda sama paket harga murah, lebih baik bandingkan dulu harga paket umroh yang ditawarkan travel agent satu dengan yang lain. Kalau jauh lebih murah banget sih ya patut diwaspadai.

Kecuali anda punya saudara/keluarga di Arab Saudi, anda bisa minta tolong untuk diundang. Jadi visa anda adalah visa kunjungan. Tapi pas sampai kesanapun tetap gak bisa sendiri lho ya kalau wanita, harus sama mahram. Titik.

Ribet kan? Ya iya, ribet. Makanya daftar di travel agent saja #bukanpromosi.

Kalau memang mau umroh saja tanpa ikut paket wisata ke negara lain dan cari yang agak murah, pilih season yang tepat. Bulan-bulan libur sekolah di Indonesia (Juli-Agustus) termasuk lebih mahal dibanding bulan lain. Begitu juga bulan Ramadhan, harga paket umrohnya lebih mahal. Bulan Maret-April itu termasuk cukup murah dibanding bulan lainnya. Cuaca di bulan ini juga lumayan, gak ekstrim panas ataupun ekstrim dingin. Selain itu, di bulan April biasanya masuk musim liburan sekolah di negara-negara Arab. Kalau umroh di bulan ini bakal sering lihat banyak anak-anak kecil yang super duper lucu dan imut #pengenbungkussatu #bawapulang :D

Kemudian, pilih paket yang satu kamar untuk 4 orang, lebih murah daripada satu kamar isi 2 atau 3 orang. Ini sih tips buat yang mau paket agak murah, kalau mau yang paling mahal plus tur ke Turki/Mesir/negara lainnya sih ya terserah. Bagimu duitmu, bagiku duitku :D

2. Lengkapi persyaratan untuk mendaftar,

Diantaranya adalah KTP, KK, akte kelahiran dan buku nikah (bagi yang sudah menikah) asli dan fotokopi, foto 3x4 dan 4x6 background putih, berjilbab, close up 80% masing-masing 6 lbr (biasanya) serta paspor yang masih berlaku. Gak usah sok cute dengan poto dari atas dan bibir dimonyong-monyongin. Simpan foto yang seperti itu untuk di upload di album facebook kategori alay saja.

Untuk pengurusan visa umroh, nama yang tertera di paspor harus terdiri dari 3 kata. Misalnya Rizka Unyu, itu cuma 2 kata, harus ditambah jadi 3 kata, Rizka Unyu Sekali. Contoh ini tentu saja fiktif karena nama saya tidak seperti itu. Dan nama belakang yang ditambahkan itu haruslah nama ayah. Bapak saya namanya bukan "Sekali" :D

Ada lagi syaratnya yaitu kartu kuning vaksin meningitis. Jangan khawatir, pengurusan nama paspor, visa, kartu kuning dsb bisa diurus oleh travel agent, nambah biaya tentunya. Khusus untuk wanita, di bawah umur 45 tahun yang umroh sendirian tanpa mahram, diwajibkan mengurus surat mahram. Nantinya travel agent bakal mengurus "mahram-mahram"an dengan sesama peserta umroh yang berjenis kelamin lelaki. Nantinya di visa umroh, anda bisa jadi "anak"/"keponakan" Pak X atau "adik"/"kakak" Mas Y.

Kalau peserta umrohnya wanita semua? Ya itu derita anda :p #ditoyormassal. Biasanya travel agent akan menggabungkan diri dengan jamaah umroh travel agent lain kalau kejadiannya seperti ini. Biarlah yang repot-repot itu diurus sama mereka, anda cuma tinggal melengkapi persyaratan dan bayar :D

3. Bagi yang masih newbi, sebaiknya ikut manasik/bimbingan umroh yang diselenggarakan oleh travel agent,

Ini penting, karena yang namanya ibadah, kita harus tahu syarat rukunnya. Jangan sampai kebalik misalnya, baju ihrom pria dipakai oleh wanita #kebangetan.
Buat yang sudah pernah umroh sebelumnya ada baiknya tetap mengikuti manasik ini, karena selain dijelaskan tata cara umroh dan prakteknya, kita juga dijelaskan nantinya di keimigrasian akan seperti apa, siapa muthawif/pembimbing kita disana, dll.

4. Bagi pegawai, pastikan ijin cuti anda sudah diaprove :D

5. Persiapkan barang bawaan untuk disana,

Gak perlu ribet, bawa yang penting dan secukupnya. Ini perlengkapan umum buat wanita aja lho ya, saya gak bahas perlengkapan buat pria, kan saya wanita #ngeles :D

- Perlengkapan ibadah (mukena/bergo,buku doa,qur'an).
- Baju panjang,celana/rok ganti,jilbab,jaket/sweater plus dalaman secukupnya (anda bisa nyuci sendiri atau di-laundry di hotel, tapi kalau males nyuci dan merasa laundry kemahalan, bawalah satu baju untuk satu hari).
- Kaos tangan dan kaos kaki, ini bawaan yang praktis untuk menutup aurat.
- Peralatan mandi, kosmetik, dan temen-temennya. Di hotel peralatan mandi biasanya disiapkan, tapi kalau saya sih mending sabun sendiri, karena lebih lembab di kulit :D
- Dokumen penting (Paspor,KTP,NPWP), ada baiknya difotokopi dan disimpan terpisah untuk jaga-jaga.
- Uang cash secukupnya, terserah dalam bentuk rupiah atau real, di Mekah/Madinah banyak money changer. Ukuran "secukupnya" itu bisa beda tiap orang, ada yang "cukup" buat borong belanjaan mahal satu koper penuh, ada yang "cukup" buat beli barang-barang gocengan #sayabanget :D
- Kacamata+pelembab+masker hidung, sangat-sangat dianjurkan untuk dibawa karena disana itu silau, panas dan kering. Sunblock juga dianjurkan untuk dibawa. Payung optional *kalau mau melindungi kulit wajah anda yang cantik itu saat thawaf siang-siang, topi lebar cukup kali cyin, payung bikin rempong*.
- Kamera, hp, plus chargernya. Gadget yang lain ditinggal dulu deh, kan tujuannya ibadah bukan main atau nonton :)
- Sepatu sandal yang nyaman, yang bisa dipakai ke masjid sekaligus tur kota.
- Obat pribadi, bukan obat tetangga apalagi obat hewan #krikkrikkrik.

6. Persiapan mental,

Wondering kenapa mental perlu dipersiapkan? Bagi muslim ibadah haji/umroh itu merupakan hal yang sesuatu banget #halah. Most of muslim i know, are eager to do pilgrimage. Tentunya pada gak mau dong, ibadah umrohnya sia-sia. Saya susah menjelaskan bagaimana persiapannya, karena persiapan mental ini sendiri sebetulnya abstrak. Saya cuma membantu menjelaskan persiapan yang riil saja. Kesiapan tiap orang untuk beribadah tentunya tergantung pada dirinya sendiri. Ain't it right? :)


P.S: karena pake sofwer kolase gratisan, jadi ada copyrightnya sesuatu di gambar saya...maklum gretongan -_-"
Kalau mau tahu prosedur dan persyaratan pendaftaran haji reguler bisa dilihat di sini

Monday, September 5, 2011

What is Your Quote?


Saya suka nyari kutipan perkataan orang dari google. Kutipan yang lucu, menginspirasi, menghibur, mellow, membangkitkan semangat. Apapun, sesuai suasana hati. Bukan cuma perkataan orang saja. Saya juga suka mengutip lirik lagu atau potongan dialog film.

Nah, di bawah ini adalah kutipan dari teman-teman saya. Bukan bermaksud apa-apa sih. Hanya hiburan saja. Suatu saat mereka semua bakal growing older and wiser, tentunya perkataannya akan lebih keren untuk dikutip. Ini hanya mengingatkan pada mereka, bahwa sebelum masa-masa bijak itu nantinya, mereka pernah menghasilkan kutipan yang sesuatu banget seperti ini :D

"Jangan sok suci deh!" (Chocky, 26, Bos Sarkem)

"Bukannya nasinya itu pisang?" (Eriek, 26, TKI)

"Harga kejablayan itu tak terbeli" (Fitri, 26, Juragan Minyak)

"Hiunya berbentuk hiu" (Elly, 26, Kuncen Laut Selatan)

"Kelinci itu beranak apa bertelor?" (Ester, 25, Putri Solo yang Tertukar)

"Akhirnya, berat badanku lebih besar daripada ukuran sepatuku" (Dina, 26, Calo Tiket)

"Kok bibir darius sih, kurang kenyal" (Lulu, 27, Tukang Cendol)

Sebenernya masih banyak lainnya. Silakan kalau ada yang berkenan menambahkan sesuatu yang quotable :D


P.S: gambarnya mengingatkan momen ngetrip ke UG, hwaaaa....kangeeeennn T_T
tambahan quote dari sodari Lulu :D

Tuesday, August 30, 2011

Selamat Idul Fitri

I sincerely say, Happy Eid Mubarak 1432H.

Semoga segala kebaikan selama sebulan kemarin gak terhenti di hari ini. Gak cuma amal ibadah kepada Allah saja, tapi juga amal kebaikan kepada sesama makhluk hidup lainnya. Bagi yang masih menyimpan marah, dendam, prasangka buruk, mohon diikhlaskan hari ini, *enak aja ngomong, dikira gampang neng?* ya namanya juga wishes, kan agar ke depannya jadi orang yang lebih baik :)

Untuk semua twit #nomention saya yg nyinyir dan nyindir, mohon dimaafkan apabila ada yg tersinggung. Percayalah, tidak semua kenyinyiran saya itu bermaksud buruk, kadang hanya ingin mengingatkan...again to be a better person :)

Untuk semua yang pernah tersakiti dengan ucapan, perbuatan, postingan/komen blog, reply twit/DM, status/komen facebook dan google+, post kaskus baik dgn prime id maupun klonengan atau forum lain, dan atau media lain apapun itu, maafin saya yaaa.

Mohon maaf lahir batin semuaaa... Love you all, XOXO



*coba posting blog dari mon Cheri, hape saiah :)

Tuesday, July 5, 2011

Sehari Di Kosan

Saking nganggurnya saya sampe bikin posting beginian. Ya daripada bengong, mari kita mulai :D
Hari ini saya gak masuk kerja, sakit...ya sakit beneran, bukan "sakit". Sakitnya sih sepele, "cuma" sakit tenggorokan, atau radang tenggorokan, atau kerennya sih faringitis *kayak nama pantai kata si om*.

Ya gimana gak sepele, orang cuma tenggorokan pedih dan gatel gak ketulungan trus susah buat nelen makanan. Ya itu bukan sepele sih ya. Sakit kok disepelekan? *penulis plin-plan*
Setelah Sabtu kemaren saya ke dokter umum, diberi obat. Radangnya belum reda juga, malah ketambahan ekstra batuk. Batuk saya ini *kalo menurut telinga orang lain yang mendengarkan* bunyinya agak serem. Jangankan orang lain, saya juga serem *hyperbolic kumat*.

Ya bunyinya itu seperti kodok kegencet buldozer minta tolong, grok-grok gitu. Dan saya harus mendongak ke atas kalau mau batuk, atau at least bertingkah kayak kingkong. Memukulkan kepalan tangan ke dada. Ya gak seekstrim itu juga sih, kingkong versi moderat lah *apa sih?*. Kalau gak gitu batuk gak akan keluar sempurna. Setengah-setengah, nanggung, cuma uhuk-uhuk dikit, dan gak grok-grok langsung lega.

Karena seringnya batuk model gini, saya jadi punya posisi favorit untuk batuk. Yaitu posisi badan lurus di kasur, kepala nengok ke atas sambil pukul2 dada ala kingkong. Biasanya abis batuk kayak gitu jadi legaan dikit di tenggorokan.

Dan kemarin itu, badan saya keluar keringat dingin. Akhirnya saya periksa ke dokter spesialis paru. Diberi obat antibiotik, vitamin dan obat batuk. Kalau belum sembuh juga sih, disuruh kontrol nanti 5 hari lagi. Ih, amit-amit deh gak sembuh-sembuh. Mudah-mudahan cepet sembuh, biar saya bisa lincah kemana-mana lagi. Gak gegoleran kayak ayam sayur di kosan gini. Amiiin :)


*sebenernya ada stok film hasil ngopi kemarin, tapi tetep aja bosen di kosan. huuwaaaaahhh
*postingan ini ditulis sekitar jam 1 siang, dan saya kelaperan karena tadi cuma sarapan sereal 20gram

Friday, July 1, 2011

Short Posting

Welcome July the 1st.

It's been half a year of 2011. What have i attained so far in previous semester? And what haven't i?

Ok, here's the short review:
1. GNOTA donation (done)
2. Monthly donation (done)
3. Macau - Hk in Feb (postponed, due to Mandala's bankruptcy, until some undefined time)
4. Body rafting at Green Canyon in Feb (done)
5. Cancer check-up in March (postponed)
6. First blood donor (done, in April)
7. Umroh in March (done, in April :D)
8. Teluk Kiluan in April (done)
9. Hanoi - KL in May (done)
10. Tidung Island in June (done)

Another personal 2011's resolutions? Ha, i'll keep it for myself :p
Let's hope and do the best to accomplish the rest ^_^

Wednesday, June 22, 2011

Can't Take My Eyes Off Of You

Tadi saya iseng ngeyoutube buat nyari Can't Take My Eyes Off Of You. Awalnya sih nyari yang versi Muse. Eh kok malah nemu ini



Can't Take My Eyes Off Of You

You're just too good to be true.
Can't take my eyes off you.
You'd be like Heaven to touch.
I wanna hold you so much.
At long last love has arrived
And I thank God I'm alive.
You're just too good to be true.
Can't take my eyes off you.

Pardon the way that I stare.
There's nothing else to compare.
The sight of you leaves me weak.
There are no words left to speak,
But if you feel like I feel,
Please let me know that it's real.
You're just too good to be true.
Can't take my eyes off you.

I love you, baby,
And if it's quite alright,
I need you, baby,
To warm a lonely night.
I love you, baby.
Trust in me when I say:
Oh, pretty baby,
Don't bring me down, I pray.
Oh, pretty baby, now that I found you, stay
And let me love you, baby.
Let me love you.

You're just too good to be true.
Can't take my eyes off you.
You'd be like Heaven to touch.
I wanna hold you so much.
At long last love has arrived
And I thank God I'm alive.
You're just too good to be true.
Can't take my eyes off you.

I love you, baby,
And if it's quite alright,
I need you, baby,
To warm a lonely night.
I love you, baby.
Trust in me when I say:
Oh, pretty baby,
Don't bring me down, I pray.
Oh, pretty baby, now that I found you, stay..



*ganteng ya masnya? sayang udah almarhum :(
btw, saya jadi pingin nonton pilmnya lagi :D*

Monday, June 20, 2011

Postingan Nyampah

"Selamat datang para pahlawan devisa".
Begitulah spanduk yang terpampang jelas di Bandara Internasional Soekarno Hatta Terminal 2. Sudah jelas spanduk ini ditujukan buat siapa. Tapi spanduk hanyalah spanduk, bukan begitu? Pada prakteknya para pahlawan-pahlawan ini gak dihargai sebagai mana mestinya. Miris.

Ini ada angin apa ya tiba-tiba saya posting beginian? Ya memang sih, karena sedang ramai berita itu. Berita tentang Ruyati, seorang TKI yang dihukum pancung di Arab Saudi. Gemes saya, geram tentu saja. Sama siapa? Sama pemerintah, pihak-pihak terkait, BNP2TKI yang kepanjangan namanya adalah Badan Penempatan dan PERLINDUNGAN Tenaga Kerja Indonesia yang tidak tampak ada usaha MELINDUNGI. Dan terakhir, sama saya sendiri. Lha kok bisa? Apa hubungan saya sama kasus Ruyati? Tidak ada, bukan? Atau menurut Anda begitu?

Saya merasa gemes sama diri sendiri. Seperti biasa, saya cuma bisa mencela dan menyalahkan kegelapan. Tapi belum bisa menyalakan lilin dan membagi cahayanya. That sucks! #gaksante
Dan karena saya masih #gaksante posting ini isinya kurang lebih cuma nyampah. Tidak ada solusi NYATA atau rasa PRIHATIN disini (butuh lebih dari sekedar prihatin untuk menyelesaikan masalah, aint it rite?).

Sebenarnya, cerita sedih tentang TKI apalagi yang bekerja jadi PRT (Pembantu Rumah Tangga) sudah lama terdengar. Tidak cuma di Arab Saudi, tapi juga di negara lain seperti Malaysia, Singapore, Hongkong, Kuwait dll. Dan menurut data Migrant Care tahun 2007 kekerasan terhadap TKI tertinggi terjadi di Malaysia (39%) dan Arab Saudi (38%). Walaupun data ini kurang relevan karena sudah lama, tapi bisa dibayangkan betapa rawannya nasib TKI di kedua negara itu.

Emang sih, gak semua TKI bernasib buruk, apes dapat majikan jahat, ada juga yang sukses tapi gak diberitakan di media (bukankah kecenderungan media kita itu berita buruk ya?).
Tetangga saya misalnya. Mereka berdua adalah suami istri yang bekerja di Jeddah, Arab Saudi selama hampir 10 tahun. Dan sepanjang waktu itu majikannya baik tuh. Malah mereka diberi kepercayaan dan dipinjami mobil majikannya untuk nganterin saya wisata keliling kota Mekkah waktu April kemarin. Gak cuma saya. Setiap ada tetangga atau saudara lagi haji/umroh, sama pasangan suami istri itu selalu diantar keliling dengan mobil majikannya.

Btw, berhubung tadi diatas saya sudah bilang mau nyampah, ya sudah sekalian saya cerita sedikit pengalaman waktu di Arab. Dari pertama kali menginjakkan kaki di Bandara King Abdul Azis, sudah terasa bagaimana perlakuan tidak simpatik dari petugas bandaranya.

Waktu itu pendaratan dua pesawat dari Indonesia, Garuda dan Lion Air hampir bersamaan. Dan mungkin memang selain jamaah umroh, di pesawat juga banyak TKW. Petugas bandaranya mengarahkan para TKW untuk masuk bis dengan tidak simpatiknya dan teriak kenceng-kenceng #gaksante "TeKaWe...TeKaWe...". Bahkan kepada jamaah umroh berseragam batik yang sudah tampak tua. "Ah, sambutan awal sama TKW aja sudah seperti ini. Gimana ntar kalo udah kerja sama mereka?", pikir saya waktu itu *sigh*.

Ada satu lagi kejadian tidak menyenangkan yang saya alami di Arab. Waktu itu saya baru pulang solat subuh dari masjid Nabawi sama Oma, mampir ke toko yang jualan gamis dan baju-baju lainnya. Penjaga tokonya laki-laki, masih muda, twenty something gitu lah. Dengan kurang ajarnya dia colek-colek saya. Kalau saya waktu itu memakai pakaian yang gak beres atau keganjenan sih mungkin saya akan menyalahkan saya sendiri. Lha ini, saya baru pulang dari masjid, masih pakai mukena lengkap, gak ngapa-ngapain kecuali bantu Oma milih gamis. Dengan muka kesel saya keluar aja dari toko itu, nunggu Oma dari luar. *Emangnya saya selai, dicolek-colek?* :mad

Balik lagi ke awal, tentang Ruyati. Selain Ruyati masih ada 23 TKI lain yang terancam hukuman mati. Darn! Gimana gak miris saya? Iya sih, dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Jadi dimanapun kita harus tetap hati-hati bawa diri. Tapi kalo ini ya, namanya pemerintah gak bisa melindungi rakyatnya. Emang kenapa sampe Ruyati membunuh majikannya? Karena membela diri? Karena biasanya disiksa?

Kenapa dia disiksa? Karena dia lalai? Kerjaan gak beres? Perlindungan terhadap TKI lemah? Majikan semena-mena?
Kenapa majikan semena-mena? Karena dia TKI ilegal (mungkin)? Karena majikan sudah membayar, jd merasa bisa semena-mena?
Kenapa Ruyati tahan disiksa? Karena dia butuh uang? Karena di tanah air keadaan lebih carut marut dan dia susah mendapat pekerjaan?

Ah, saya nyinyir sekali banyak nanya. Kalo bego-begoan menurut saya sih, salah satu mata rantai yang bikin dia disiksa sehingga akhirnya membela diri dan membunuh majikannya itu harus diputus. Itu gampangnya.

Enak saja bagi saya ngomong, toh saya juga cuma bisa mencela kegelapan kan? Huh!
*jedotin kepala ke tembok*


*Untuk alm. Ibu Ruyati, semoga dosa beliau diampuni dan amal ibadahnya diterima Yang Maha Kuasa. Untuk saudaraku pahlawan devisa lainnya, yang mengalami kekerasan, korban traficking, dll, maafkan saya yang belum bisa membantu menyalakan lilin untuk kalian, baru bisa doain :(*

Wednesday, June 8, 2011

Ojek, Bang!


Berhubung blogspot udah bisa dibuka lagi, jadi semangat posting lagi. Yaayy \(^_^)/
Ok, postingan kali ini mengenai ojek. Kenapa saya ujug-ujug membahas ojek. Karena tinggal di Cikarang Baru, dimana lebih banyak jumlah ojek daripada mobil angkutan umum ke tempat yang saya tuju, ya saya sering sekali memakai jasa tukang ojek ini. Ya tentunya bukan jarak jauh sih. Kalau ke Jakarta misalnya, ya saya naik bis dong *gile boneng mau ngojek sampe Jakarta*.

Jarak terjauh yang saya tempuh dengan naik ojek adalah Pekayon, Bekasi Barat ke Jababeka, Cikarang. Yes indeed saya ngojek. Itu kejadian waktu saya pertama kali bekerja di S*** ini. Saya masih tinggal bersama Bude saya di Bekasi Barat. Dan waktu tempuh saat itu kurang lebih 50 menit. Itu pertama kalinya saya merasa stres dan sumpek karena saking banyaknya motor di jalan. Dan setelah saya pindah ke Cikarang Baru pun tetap lebih sering ngojek ke kantor :D

Karena seringnya ngojek itu saya jadi bisa menilai tukang ojek manakah yang lebih baik kualitasnya ojekannya #apasihbahasanya. Ini kriteria bego-begoan saya tentang skill yang harus dipunyai tukang ojek yang baik:

1. Bisa mengendarai motor *ya iyalah :hammer*,
Maksud saya, bukan cuma mengendarai motor saja. Dia harus tahu rambu-rambu dan aba-aba pengatur lalu lintas. Ini skill pertama yang harus dikuasai.

2. Mengutamakan keselamatan penumpang,
Jangan sampai dia menganggap dirinya Dani Pedrosa yang bisa ngebut dan ngepot seenaknya sendiri tanpa mempedulikan penumpang yang komat-kamit merapal doa keselamatan di belakangnya.

3. Berpartisipasi dalam menjaga kesehatan penumpang,
Ini termasuk kesehatan jantung penumpang, jangan sampai bikin penumpang sport jantung. Selain itu, hindarilah melaju di belakang kendaraan yang knalpotnya menyemburkan asap polusi. Dan sebisa mungkin menghindari jalan-jalan becek (bisa jadi nyiprat ke pengguna jalan yang lain), bau sampah (demi kesehatan pernapasan penumpang), bolong-bolong dan bergelombang (demi kesehatan pantat penumpang).

4. Menguasai ritme dan tempo,
Bukan cuma konduktor musik dan pemain sepakbola saja yang harus bisa skill ini, tukang ojek pun termasuk. Maksud saya, dia harus tahu kapan saatnya pelan, cepat dan waktunya menyalip kendaraan lain. Bisa kesel si penumpang kalau dia sedang terburu-buru dan kondisi jalan aman dan memungkinkan untuk melaju kencang, tapi tukang ojeknya bergerak seperti siput memanggul kulkas 2 pintu dan belum makan 4 bulan.

5. Menghindari kendaraan besar,
Baik saya sedang mengendarai motor sendiri ataupun naik ojek, saya sering terintimidasi dengan keberadaan kendaraan besar di jalan, seperti truk gandeng, bis besar, truk kontainer, truk pengaduk semen, tank, bulldozer, dll. Takut mereka berubah menjadi Optimus Prime, Megatron, Devastator atau robot-robot aneh lainnya (okay, ini berlebihan).

6. Turun di tempat yang pas,
Contoh tukang ojek yang tidak baik. Pas kita mau naik ojek ke bank misalnya, jangan sampai diturunkan di rumah sakit....yang berjarak 2 km dari bank tujuan kita itu. Hanya contoh, tidak ada tukang ojek, bank, ataupun rumah sakit yang disakiti dalam pembuatan kalimat ini.

7. Tarif yang sesuai,
Males kan kalau jaraknya cuma sepelemparan batu, tapi kita harus bayar mahal? Nah ini yang saya maksud tarifnya sesuai. Selain itu, jangan sampai melebihi standar yang berlaku. Kalau biasanya dari kantor ke kedasih itu 7000, ya sudah jangan meminta 8000.

Ada yang mau menambahkan? :D

Dari kriteria di atas, ada beberapa ojek yang skillful menurut saya. Ya karena semua kriteria dapat dilakukannya. Ada juga tukang ojek yang cuma menguasai 3 dari 7 poin diatas. Ya kalau menurut saya sih memang yang paling penting dan mendasar adalah bisa mengendarai motor dan mengutamakan keselamatan penumpang. Lainnya itu juga penting tapi bukan yang mendasar.

Terlepas dari itu semua, saya amat menghargai keberadaan tukang ojek. Lha wong saya gak bawa kendaraan pribadi, jadi susah pergi ke tempat yang jauh dan tidak terjangkau kendaraan umum. Walaupun kadang suka ngomel dalam hati kalau ada tukang ojek yang ngebutnya begajulan sih :D


*Eh, ngomong-ngomong jarak terjauh, setelah saya ingat kembali, jarak terjauh yang saya tempuh dengan naik ojek adalah dari Kota Mataram ke pelabuhan Bangsal di Lombok, pulang-pergi :D

*berita terkini, blogspot diblok lagi sama IS kantor keknya, hiks T_T

Monday, May 30, 2011

Nongkrong Cantik di Hari Minggu

Rijika, hari Minggu melakukan apa? *

Hari Minggu kemarin, saya bangun pagi #penting #biasanyabangunsiang. Saya sudah niat mau ke Jakarta, ngajar di Taman Ilmu Setiabudi. Setelah beberapa minggu absen karena kesini kesitu, begini dan begitu, akhirnya kemarin kesampaian juga ketemu lagi sama anak-anak kecil lucu dan bandel-bandel itu... :D

Sebelumnya saya janjian dulu sama teman saya si bulet ini, ceritanya saya mau lihat kosan dia yang baru di daerah Karbela. Awalnya saya mau naik Transjakarta koridor 6 (sekalian nyoba, mumpung belum pernah) transit dan lanjut ke koridor yang lewat daerah Kuningan itu. Harusnya saya turun di Komdak atas, eh tapi kok ketiduran. Dan baru siuman dari tidur setelah Komdak lewat begitu saja. Akhirnya turunlah saya di Polda.

Ya sudah, saya naik P66 akhirnya, dan turun di Setiabudi One. Setelah telpon dan dijemput si bulet, kita beli sarapan ketupat sayur dulu sebelum ngajar. Sambil sarapan, saya ikut mendengarkan obrolan mas-mas yang sarapan di sebelah saya (catet, mendengarkan bukan menguping). Dia cerita ke temannya, kemarin malamnya habis futsal di Kuningan. Dan menurut dia, bayarnya cukup mahal karena sejamnya 400 ribu rupiah dan yang datang futsal cuma sedikit. Jadi lumayan besar patungannya.

Selesai sarapan, saya jadi ngobrol sama mpit. "Nanti kita bisnis lapangan futsal aja. Sekalian kosan cowok". Dan mpit juga setuju. Err...berasa man hunter sekali kita. Ya maklumlah, jiwa-jiwa muda, single dan menggelora *kok saya jijik sendiri sama bahasa di postingan kali ini ya*.

Setelah ngajar kelar, kita meluncur ke Senayan City. Belanja sekalian makan di Spageddies Italian Kitchen. Tempatnya cukup enak, bernuansa Itali dengan ornamen dedaunan plastik yang menjalar di tembok. Dan banyak pigura berisi testimoni dan tandatangan artis yang makan disitu (kok nama saya gak ada, saya kan artis!!! #diceburinkekawah).


Saya pesan Soup of the Day, yang ternyata hari itu adalah Mushroom Cream Soup. Rasanya creamy sekali dengan sedikit tendangan rasa jamur #halahbanget. Agak aneh di lidah saya sih, berasa makan bubur jamur. Selain itu saya pesan Chicken Spaghetti Primavera. Waktu makanan datang, lumayan juga porsi dan penampilannya. Seperti spageti ala oglio yang dimasak ditambahi dengan potongan ayam, sayuran dan taburan cabe kering. Dan bagaimana dengan rasanya? Enaaaakkk...yang jelas saya sih suka. Kalau mpit sih pesan cannelloni-sesuatu-saya-lupa-namanya. Rasanya enak juga, cheesy dan creamy, tapi saya sih lebih suka pilihan menu saya :))

Dan untuk minumnya, ada beberapa pilihan minuman beralkohol #iyasayatau #bukanuntukkonsumsisaya, soda dan jus. Pilihan kami berdua jatuh pada jus jeruk, yang ternyata setelah diminum saya nyeletuk, "ini kok kayak pulpy orange". Errr....

Harga makanan disini cukup variatif, mulai dari 10k untuk sup yang saya beli, 40-100k untuk menu pasta. Ada juga menu steak dengan harga variatif juga, di bawah 100k sampai diatas 100k. Dan bagi yang tidak mengonsumsi alkohol, wine untuk saus steak bisa diganti dengan saus jamur.

Sorenya kita ke Setiabudi One, nyoba nongkrong di Anomali Coffee yang pernah kita baca reviewnya di Tumblr *lupa lagi linknya, dooh*. Walaupun saya bukan pecinta kopi, tapi menurut saya kopinya lumayan. Suasana kafenya cozy dan ada free wi-fi. Asik buat nongkrong sendirian nyari inspirasi atau rame-rame sama teman ngobrolin urusan negara :)


Menikmati kopi sambil lihat kendaraan lalu lalang di Rasuna Said sudah, kita beranjak cari makan. Ada beberapa pilihan PKL, tapi saya sedang malas makan berat. Akhirnya kita malah ngglinding ke Kuningan Village. Oke, saya jalan dan mpit ngglinding #ditabokmpit :D

Kita berdua dengan sotoynya naik ke lantai 2. Dan di ujung tangga ke atas itu ada 2 orang mas-mas yang lihat kita dengan pandangan aneh. Eh, ternyata lantai 2 itu lokasinya The 3 House bistro and bar. Pantas aja tampak janggal. Masa iya 2 orang cewek berjilbab mau ngebir di bar -__-"

Akhirnya kita turun ke bawah, nah disitulah foodcourtnya berada. Tempat makannya bisa milih di teras luar atau taman, atau di dalam. Kita sih milih di dalam, ada AC jadinya lebih adem. Di tempat ini juga free wi-fi *yaaayy \(^_^)/*. Dan setelah tidak kenyang makan dimsum enak seharga 15 ribuan isi 3 potong, saya pun pulang :D




* biasanya tiap meeting Senin pagi si menejer suka nanya ke anak buahnya hari Sabtu-Minggu kemana. Jarang sih saya ditanya-tanya, tapi sekalinya nanya dia pasti kesusahan menyebut nama saya dengan benar. Eh, tapi pagi ini dia gak nanya ke anak-anak buahnya tuh

Thursday, May 26, 2011

Traveling Tanpa Oleh-Oleh?

Tema postingan saya kali ini mirip sama yang sudah pernah dibahas di milis IBP, yaitu mengenai oleh-oleh.

Definisi oleh-oleh:
sesuatu yg dibawa dr bepergian; buah tangan:


ini maksudnya foto toko oleh-oleh

Sebagai penyuka traveling, wajar rasanya kalau beli oleh-oleh untuk keluarga di rumah, sahabat/teman, rekan kantor atau special someone, sometwo, somethree dst... :hammer:

Kenapa saya bilang wajar, ya karena tidak semua orang berpikiran traveling-wajib-bawa-oleh-oleh. Ada yang bilang, memberi oleh-oleh itu wujud perhatian kepada orangtua, teman, rekan kerja atau orang terdekat kita. Ya gak salah juga, tiap orang pendapatnya beda-beda. Ada yang menganggap seperti itu. Ada juga yang menganggap bukti perhatian itu tidak harus dalam bentuk oleh-oleh sepulang dari traveling. Kalau misalnya, si traveler kebetulan waktu traveling kelupaan membeli, apa orang terdekatnya akan menganggap dia kurang perhatian gitu?

Saya sendiri, menganggap bahwa oleh-oleh itu bukan fardhu ain hukumnya. Apalagi saya tipikal gembel traveler yang biasanya cuma bawa uang ngepas untuk transportasi dan akomodasi. Jadi budget beli oleh-oleh itu sering kali tidak terpikirkan. Kecuali kalau memang saya niat belanja dan menganggarkan duit lebih untuk beli-beli.

Tapi walaupun saya bilang seperti itu, kenyataannya selama ini saya seringkali membeli oleh-oleh tiap kali traveling. Labil ya saya? :D
Baik itu oleh-oleh untuk saya sendiri, maupun orang lain. Saya gak terlalu spesifik membeli suvenir untuk saya sendiri, bisa apa saja. Paling sering sih beli makanan, yang kolosal gitu, alias banyak jumlahnya. Selain saya bisa ikutan menikmati, oleh-oleh semacam gini bisa dibagi rata ke teman-teman, hehehe.

Selain makanan, kalaupun harus beli oleh-oleh buat orang lain, saya biasanya nyari sesuatu yang khas tempat itu. Ya walaupun cuma gantungan kunci atau pembatas buku, tapi minimal ada sesuatu yang khas. Misalnya, di Singapore ya belinya gantungan kunci Merlion, bukannya pembatas buku wayang. Atau di Bali, belinya ya lulur Bali. Walaupun sekarang sudah banyak sih yang jualan barang-barang suvenir semacam itu bukan di tempat aslinya.

Susahnya kalau di tempat itu gak ada sesuatu yang bener-bener khas. Seperti saat umroh misalnya, susah nyari oleh-oleh yang khas Arab. Sebagian besar suvenir yang dijual (kerudung, sajadah, tasbih, boneka onta, baju, kopyah, dll) ber-cap made in China, made in India, made in Turkey atau made in Indonesia. Mungkin yang memang otentik itu cuma air zam-zam dan kurma (itu saja sudah banyak dijual di Indonesia).

Ada satu barang di supermarket yang saya lihat made in KSA (Kingdom of Saudi Arabia) yaitu tasbih mutiara. Entah mutiara imitasi atau palsu, yang jelas harganya gak bersahabat sama budget. Ya sudah, bawa air zam-zam sama kurma saja cukup buat saya, sama sedikit printilan made in India dan made in Turkey :D

milih, bukan beli oleh-oleh

Sebaliknya, kalau ada teman traveling saya juga gak terlalu berharap dan 'memaksa' minta oleh-oleh. Kalaupun bilang, "jangan lupa oleh-oleh ya..." itu cuma ngomong di mulut saja. Dibawain ya alhamdulillah, enggak juga tidak apa-apa. Saya tahu dan sudah pernah ngalamin kok, beli dan bawa oleh-oleh itu kadang merepotkan. Tahu cerita atau foto teman yang lagi traveling sudah cukup menyenangkan kok. Apalagi kalau saya punya kesempatan ke tempat itu juga satu saat nanti :)


P.S: Dari pengamatan saya, yang biasanya rempong nyari oleh-oleh ini itu biasanya kaum hawa. Barang bawaan waktu pulang bisa lebih berat daripada waktu berangkat. Tanya kenapa? :D

Tuesday, May 24, 2011

Me And Traveling


Saya orang yang suka traveling. Dari kecil saya sudah suka jalan-jalan. Walaupun waktu SD saya selalu mabuk perjalanan, hampir tidak pernah saya menolak ajakan saudara untuk jalan-jalan. Keliling kota atau pergi ke pantai. Untungnya kebiasaan mabuk perjalanan itu sudah menghilang saat saya SMP.

Impian masa kecil saya adalah traveling keliling dunia. Thanks to my lovely dad, yang bikin saya mupeng dengan buku kecilnya yang berisikan catatan kota-kota yang dikunjunginya di seputaran Laut Mediterania selama menjadi pelaut, dan uang-uang koin yang dikumpulkannya dari berbagai negara yang berbeda :)

Dan saya baru bisa nyicil menuntaskan impian itu setelah bekerja. Iya, baru nyicil sekarang. Dimulai dari keliling sebagian keciiiillll dari Indonesia yang luas sekali ini. Dan sebagian keciiiillll dari negara-negara di dunia yang banyak ini. Better late than never, eh? ^_^

Buat saya traveling itu fun. Mau sendirian atau traveling keroyokan bareng teman-teman. Dibayarin/gratisan ataupun dengan biaya sendiri. Tapi sejauh ini saya belum pernah dibayarin untuk traveling (semoga someday ada yang mau bayarin saya buat keliling negara-negara seputaran Laut Mediterania, aamiin...).

Apanya sih yang menyenangkan dari traveling? Ya banyak. Bisa lihat tempat baru, ketemu orang baru, makan sesuatu yang baru yang belum pernah saya rasakan sebelumnya, dan yang terpenting adalah mendapat pengalaman baru. Jadi gak cuma refreshing atau lihat-lihat atau belanja saja.

Banyak lho yang bisa dipelajari dari pengalaman traveling. Mulai dari cara negosiasi dan sosialisasi sama orang asing, belajar mengendalikan ego sendiri, apalagi kalau traveling bersama orang lain. Termasuk juga tahu tradisi atau hal-hal unik di daerah setempat yang dikunjungi.Dan dari semua itu, yang paling besar saya rasakan adalah saya semakin mengagumi kebesaran Tuhan dan semakin cinta sama Indonesia.

Lha kenapa gitu? Walaupun saya bukan frequent-traveler kayak mbak ini, yang udah sering keliling Indonesia dan berkali-kali ke luar negri tetap saja saya bisa bilang seperti itu. Saya tambah cinta sama Indonesia *peluk-peluk Indonesia* #apasih.

Mungkin ada sebagian orang yang bilang,

"ngapain sih traveling? mahal, buang-buang duit...mending juga kalo dibayarin",

"ogah ah traveling, capek, libur itu buat istirahat di rumah,kumpul sama keluarga aja",

dst2. Atau ada yang bilang gini,

"wah, banyak duit ya kok sering traveling?".

Atau bahkan,

"kok traveling terus sih, kapan cari pacarnya?"

*mengerutkan kening*.

Oke, mari ditanggapi satu-satu.

1. Traveling itu mahal.

Gak selamanya yang namanya traveling itu mahal. Ambil contoh, ke Bali. Ada jenis akomodasi murah: naik kereta ekonomi, ngeteng bis, naik kapal laut kelas ekonomi. Atau akomodasi yang lebih mahal misalnya pesawat udara(tarif normal bukan promo). Penginapan murah: hostel, rumah teman/kenalan atau bahkan tidur di dalam sleeping bag di bawah bintang *romantis kan? :D*. Mau yang lebih mahal ada hotel mulai dari kelas melati sampe bintang lima, resort, dll. Lagipula, murah atau mahal itu relatif ;)

2. Libur di rumah saja, capek.

Kalau ini sih masalah pilihan. Saya kalau sudah kecapekan banget ya memang memilih untuk tidak traveling, orang badan cuma satu-satunya ini. Tapi kalau masih kuat lahir batin ya saya lebih suka menghabiskan libur dengan jalan-jalan. Ada kalanya memang, mood lagi pingin menghabiskan liburan di rumah saja. Sekali lagi ini masalah pilihan :)

3. Traveler == banyak duit.

Diaminkan saja kalau yang satu ini, hahaha :D

4. Gak sempat cari pacar(?)

Buat yang merasa menanyakan ini sama saya, maksudnya apa sih? Makasih ya perhatiaannya :))

Bukan apa-apa sih tapi menurut saya ini gak make sense. Traveling itu memungkinkan kita untuk ketemu orang-orang baru. Jadi bisa jadi kan ujug-ujug saya berkenalan dengan traveler bule muslim gitu terus have a relationship? *ngarep to the max* :))


Saturday, May 21, 2011

What Are You Still Doing Here?

Got this from here. I brutally copy-paste-ing it here, just in case you're indolent to click the link ;)
It would not perfectly fit your stories but i guess parts of her writing are true.


Dear You.

I had a brutal crush on you but I said to myself I wouldn't do anything about it. When I heard about you and another girl though, I thought it's now or never. So I simply walked to where you were and since then there has only been you.

You make me laugh so much and you awakens every butterfly in me. You whisper sweet words in my ear and I want to hug you all the time and you tell me you want me to. You giggle when I give you a thousand kisses all over your face and I remember you said I'm the prettiest girl in town. I don't think about what's happening or will happen, I'm just enjoying every moment with you.

But in every relationship we have - with girls, boys, friends - sooner or later we argue. And suddenly it all feels so fragile.

What will happen now?
How much does he like me?
Will this end what's between us?
Wow, there's so many things I still don't know about him.
Will he hurt me?
Will he say things that makes me cry?
If I stay now, will he take me in his arms if I get sad?
If I go now, will he call me tomorrow?
Gosh, WHY do I have to be so emotional?
Does he think I'm too sensitive?
Is this about what he said about things going so fast?
Wait - it was "so fast", not "too fast", right? Damn. I can't remember.
What does he want me to say when he tells me that?
But if he meant it in a bad way, why would he also tell me he doesn't want to be with anyone else?
I hope that part wont change now when we argue.
Is he as scared of all those feelings as I am?
I wish I was a mindreader.
What was we even arguing about?
Oh, I remember. Are we really having an argue about that?
Well, I guess this learns us that both are really stubborn.
I don't want him over there. I want him to be closer.
Will he reject me if I ask for a kiss instead of talking about whatever we think different about?

I really want you. I really like you. But I don't tell you that tonight. Instead I'm doing what I know is wrong - I'm walking away, I'm going home. Because even if we're having an incredible time, I don't really know you and your thoughts and if you think "us" is happening too fast instead of so fast, I don't want to hear it tonight. Each day I want to have you one more day so me liking you as much as I do is really freaking me out.

And to all of you whose hearts are aching by liking someone and not doing anything about it - what are you still doing here? Go tell them, go take a shot, go fall in love!
Sometimes you have to give life a push and hope that it's the right time and place and that both are ready for what may come. The worst thing that can happen isn't even that bad - if he/she doesn't feel the same at least you will feel awesome about telling them how special they are.
But if everything goes well, it can be amazing.

Remember though - your heart will ache anyway, because you're so scared to screw it all up and the feeling you get by the thought of losing something great is almost as awful as not having it at all.

Lots of love to all of you!

-tsf.

Saturday, May 14, 2011

Balada Nomaden

Sudah 3 kali ini saya pindah kosan selama tinggal di Cikarang Baru. Kosan pertama saya, rumah 1 lantai dengan 4 kamar, 1 kamar mandi, 1 ruang tengah dan 1 dapur mungil. Kosan ini cukup nyaman, karena berasa seperti rumah, bukan seperti kos-kosan. Bisa makan, nonton TV sambil curcol di ruang tengah sekalian setrika.

Lagipula tidak ada ibu kos yang menjaga disini. Tapi kondisi cukup aman dan nyaman. Tidak enaknya adalah letaknya dekat dengan sungai, jadi sewaktu Cikarang Baru kebanjiran, kosan inipun kena. Sudah 2 kali kosan ini kebanjiran, dan yang terakhir airnya sampai masuk ke kamar saya, kira-kira 10 cm tingginya. Barang-barang dan buku yang ada di atas lantai terendam air T_T

Salah satu korbannya adalah kamera pocket saya dan adaptor laptop, karena waktu itu saya letakkan di atas buku yang bergeletakan di atas lantai. Keduanya mati total, jadi saya harus beli baru T_T

Beberapa bulan kemudian saya pindah ke kosan kedua. Letaknya masih di gang yang sama dengan kosan lama, tapi lebih menjauhi sungai. Saya, Elly dan Ester menjadi penghuni pertama di kosan ini. Kami mulai mengetag sejak dari kosan ini masih dibangun dan belum jadi. Dikarenakan sudah ada hawa-hawa pengusiran dari kosan pertama :D

Ceritanya kosan lama itu dijual murah oleh ibu kosnya kepada temannya, karena si ibu kos butuh uang. Ibu kos yang baru ini mungkin setengah hati mengelola kos, dan memilih untuk menjual rumah ini yang sampe sekarang masih belum laku. Jadinya kita harus mencari kosan baru.

Kosan kedua adalah sebuah rumah 2 lantai, 15 kamar tidur dan 5 kamar mandi. Tidak ada dapur atau ruang tengah untuk sekedar nongkrong-nongkrong cantik sambil ngerumpi ria disini. Ada sih tempat nongkrong, di balkon lantai 2. Tapi untuk ke balkon kita harus loncat jendela dulu, dan akhirnya jendela inipun oleh bapak kos dipasangi teralis :(

Kata anak-anak sih kosan ini sedikit mistis. Ada cerita tentang bercak darah yang tiba-tiba muncul di kamar. Atau suara orang asma di sebelah kamar, padahal sebelah kamarnya adalah jemuran. Ada juga anak kos yang ditiup-tiup kepalanya waktu tidur. Dan alhamdulilah dari semua cerita itu, bukan saya yang mengalami. Amit-amit jabang baby jangan sampai deh :D

Selain beberapa hal mistis ini, ada satu hal lagi yang bikin gak kerasan di kosan ini. Bapak kosnya. Lha kenapa bapak kos? Dulu awal-awal kosan ini ditempati, si bapak berjanji kalau kosan sudah penuh akan dibuat dapur, jemuran juga akan diperluas. Tapi sampai sekarang belum direalisasikan. Selain itu si bapak juga agak bawel dengan bayaran kosan. Dia salah satu korbannya :D

Dan minggu kemarin, saya, Elly dan Ester resmi pindah ke kosan baru. Kosan 2 lantai dengan 17 kamar. Dari awal lihat langsung suka karena ada balkon dan dapur disini. Minimal bisa masak mi instan lah :D

view genteng kosan baru

sunset view dari atas genteng kosan baru

Untungnya waktu pindahan dibantu oleh 2 ekor jinnya Elly Agung dan Wawan. Lumayan terbantu untuk angkat-angkat barang yang cukup besar seperti rak buku. Tapi tetep dong, saya angkat sendiri buku dan majalah yang berat-berat itu. Dan hasilnya adalah bisep kram sampai seminggu :D

masih berantakan

lumayan rapi ^^

Pindahan itu capek, jendral!!

Monday, May 9, 2011

Jabal Rahmah dan Ondel-Ondel

Jabal Rahmah

Jabal Rahmah (Mount of Mercy) adalah salah satu tempat yang paling saya ingat selama kunjungan saya umroh April kemarin. Ya tentunya selain tujuan utama yaitu Masjid Haram dan Masjid Nabawi.

Saya mengunjungi Jabal Rahmah di hari ketiga pas berada di Mekah. Selain Jabal Rahmah, agenda hari itu mengunjungi Jabal Tsur, Mina+Mudzalifah dan Jabal Hira. Pokoknya tema wisata kota Mekah ini adalah wisata gunung (Jabal=gunung). Dan memang topografi kota Mekah itu bergunung-gunung. Beda dengan di Indonesia yang kebanyakan gunungnya tanah atau batu kapur, di Mekah gunungnya batu. Dan orang membangun kota ini dengan memotong gunung berbatu.

Dan di tempat lain yang saya sebutkan itu mobil tour saya cuma lewat saja. Turun pun cuma sebentar, gak nyampe 10 menit di Jabal Tsur. Maklum, 8 dari 10 rombongan umrohnya orang berusia paruh baya keatas :)

Praktis, cuma di Jabal Rahmah ini saja yang turun agak lama. Dari awal saya sudah excited, karena muthawif(pendamping umroh) bilang disini bisa foto sama onta. Entah kenapa saya terobsesi naik onta. Dulu waktu ke Taman Safari Indonesia sama teman saya ini saya udah ngebet ingin naik onta, tapi gak keturutan karena kesorean :(

Jadi waktu dibilang di Jabal Rahmah saya bisa foto sama onta senanglah saya (wait, jadi excited pergi ke Arab cuma biar ketemu onta? | ya enggaklah!!)

Setelah sampai Jabal Rahmah saya langsung disambut bau kotoran onta. Dan mata saya langsung jelalatan nyari onta yang bisa dinaikin. Tapi, saya kecewa berat. Bukannya ketemu onta malah saya ketemu ondel-ondel disana. Onta yang saya bayangkan itu hewan padang pasir eksotis berwarna coklat, berpunuk dan berpelana kulit.

Onta beneran

Yang saya temui disana hewan berpelana karpet tebal warna-warni dan berkalung bunga imitasi. Dan diatas punuknya sudah seperti tenda kecil berwarna mencolok dan hore sekali. Persis seperti ondel-ondel berhias. Terang saja saya langsung ilfeel. Walaupun kata muthawif, semakin bagus hiasan ontanya semakin mahal tarif naik ontanya. Batal deh acara naik ontanya. Bahkan saya juga malas mengambil fotonya ondel-ondel ontanya.

Onta apa ondel-ondel?
Gambar dari sini

Jabal Rahmah sendiri adalah bukit kecil yang tingginya sekitar 15-20 meter dari permukaan tanah di kawasan padang Arafah. Jangan dibayangkan padang Arafah ini padang pasir berbatu dan tandus seperti padang-padang lain di kota Mekah. Banyak pohon ditanam di padang ini, jadi tampak cukup hijau untuk ukuran padang pasir. Pepohonan yang banyak ditanam disini biasa disebut Pohon Soekarno, karena dulu sewaktu kunjungan Pak Karno ke Arab Saudi beliau yang menyumbang bibit pohon ini. Pohon ini cukup membantu "mendinginkan" jamaah haji saat wukuf di Arafah.

Konon, suhu tertinggi di Arafah pernah mencapai 50 derajat Celcius waktu siang. Sampai-sampai pemerintah Arab Saudi mendirikan tiang-tiang tinggi untuk menyemprotkan hujan buatan, karena saking panasnya.

Itu kelihatan kan sprinklersnya? :D

Menurut cerita, tempat ini adalah tempat bertemunya Adam dan Hawa yang diturunkan di bumi. Dan menurut kepercayaan, Jabal Rahmah ini adalah tempat mustajab untuk berdoa minta enteng jodoh. Jadi tempat ini selalu ramai dikunjungi orang walaupun tidak sedang musim haji. Yang umroh pun datang ke tempat ini untuk berdoa.

Orang tua mendoakan anaknya agar cepat dapat jodoh. Istri berdoa agar tetap langgeng sampai kakek-nenek sama suaminya. Suami berdoa agar bisa kawin lagi langgeng dengan istrinya. Yang masih muda dan single seperti saya tentu saja berdoa biar dapat pasangan hidup #eaaa #bukannyasayadesperate #lhakansayadoanyasamaTuhan #bukankemanusia #iyaiyaneng #hashtagnyakokgakkelar2sih

*My prince charming, gak usah sungkan pake GPS atau nanya alamatku sama orang ya, jangan nyasar terus. OK? :D*

Sayangnya sepanjang tangga menuju puncak Jabal Rahmah yang ditandai tiang beton berukuran kurang lebih 1x6 meter ini banyak pedagang dan tukang foto dadakan yang mengganggu pengunjung. Mereka memaksa kita mau difoto oleh mereka. Saya sempat diminta tolong oleh seorang ibu dari Turki untuk mengambil fotonya dengan background tugu di Jabal Rahmah, eh dengan seenaknya si fotografer amatir merebut kamera polaroid ibu itu dari tangan saya. Ya jadinya kita tarik-tarikan kamera lah. Dan akhirnya setelah si fotografer itu disemprot sama si ibu, baru dia melepaskan pegangannya.

Belum lagi pengemis-pengemis cilik dan *maaf* cacat yang bertebaran di tangga menangis menjerit minta sedekah. Gak di Arab atau di Indonesia, di sekitar tempat-tempat seperti itu pasti banyak pengemis. Bukannya tidak mau memberi sedekah atau apa, tapi menurut saya memberi uang begitu saja tidak akan membantu mendewasakan anak-anak itu.

"Give a man a fish and he won't starve for a day. Teach a man how to fish and he won't starve for his entire life" - Chinese proverb

(tapi mereka kan masih anak2, lagian songong banget kamu neng, sok bisa ngajarin orang | ya emang ini kan sotoy dan songong2nya saya)

Balik lagi ke Jabal Rahmah. Diatas bukit ini biasanya para jamaah haji/umroh berdoa. Ada yang cuma melihat-lihat dan berfoto. Beberapa jamaah dari negeri lain yang solat lantas berdoa. Ada juga yang berebutan menulis nama dengan spidol di tugu beton penanda puncak Jabal Rahmah itu. Sampai-sampai bagian bawah tugu itu menghitam penuh tulisan. Konon, kalau menulis nama sendiri dan nama pasangan, maka hubungannya akan langgeng. Kata muthawif saya, itu semacam tourist trap, lha wong sewa spidol untuk menulis nama saja harus membayar 5 real.

Bawahnya item banget, itu bekas spidol semua

Padahal kalau dipikir-pikir, untuk menghormati pertemuan dua manusia pertama di muka bumi ini gak perlu menulis nama segala. Toh jaman Adam dan Hawa waktu bertemu juga tidak menulis nama di tugu. Boro-boro nulis nama, spidol saja waktu itu belum ada. Bahkan tugu betonnya pun belum ada sepertinya. Jadi doa saja cukup tanpa harus berlebihan berebutan menulis nama seperti itu.
Ah, tapi ini pemikiran saya sendiri. Biasalah, sotoy :)

Thursday, April 28, 2011

Ala Nguping Jakarta

Terinspirasi dari blog yang menghibur ini saya jadi kepikiran mau membagi beberapa cerita/ dialog absurd yang pernah saya alami.
Tentu saja nama pelaku dirahasiakan :D


Gak usah pake binatang sekalian gimana?

X: "Pak, kebabnya satu. Gak usah pake taneman."

Didengar oleh teman yang prihatin si X selama ini bukan makan sayuran tapi tanaman.


Kalau gitu renangnya zig-zag saja.

Teman: "Eh,kita nanti gak dapet sepatu katak semua bwt snorkeling, ntar kalo diseruduk babi laut gimana?"

Didengar seorang teman yang pengen dorong orang itu ke laut.


Sekalian buka fitness center deh.

Sedang membahas pedometer (alat penghitung langkah)
Mahasiswi frustasi: "Harusnya orang yang bikin alat kayak gitu mikir biar alatnya bisa digunakan semua kalangan. Kalau pocong sama suster ngesot kan gak bisa pake. Hantu kan juga butuh sehat..."

Didengar oleh temannya yang pingin masang alat penggetok kepala otomatis diatas kepala si mahasiswi ini.

Monday, March 14, 2011

Fighting The Cancer

*sambungan dari cerita sebelumnya*

2 minggu pasca operasi

Saya balik ke rumah sakit untuk mengangkat jahitan. Sebenarnya yang dilakukan dokter hanya memotong ujung-ujungnya, karena benangnya diserap oleh tubuh. Hasil jahitannya? Cukup panjang dan melintang. Beberapa cm diatas puser trus belok kiri disebelah puser dan berhenti beberapa cm di bawah puser. Sempat saya kepikiran bikin tatto tanaman, dimana bekas luka adalah batang pohonnya dan nanti minta digambarin daun dan bunga di ujungnya :D

Setelah itu dokter juga memberi tahu hasil lab saya. Dan ternyata...*drum roll* tumor saya sudah bermetastasis. Diputuskan bahwa saya menderita kanker ovarium stadium 1C. Jadi tumor yang sudah diangkat itu di ovarium sebelah kiri, tapi masih ada kanker ovarium di sebelah kanan.

Ada 2 prosedur medis yang paling umum selain operasi untuk mengobati kanker. Yaitu kemoterapi dan radiasi. Kemoterapi adalah prosedur untuk memasukkan obat-obatan ke tubuh pasien dengan tujuan membunuh sel-sel kanker, tapi seringnya sel-sel sehat lainnya ikut dibunuh obat ini. Sementara radiasi adalah penyinaran untuk menghancurkan jaringan-jaringan yang terkena kanker.

Yang umum dilakukan adalah kombinasi antara operasi, kemoterapi dan radiasi. Dan, pengobatan yang akan saya lakukan adalah kemoterapi. Sudah terbayang gimana gak enaknya proses itu. Banyak efek sampingnya, mual muntah, diare, rambut rontok, anemia, tidak nafsu makan dll.

Dokter bilang, yang terpenting adalah dukungan keluarga, dan pasien sendiri harus kuat, fisik maupun mental untuk meminimalisir efek samping kemoterapi ini. Menurut plan dokter, kemoterapi saya itu akan dilakukan 4 kali, masing-masing berjarak 3 minggu. Tiap kali sesudah kemo akan dites darah lagi untuk melihat kondisi saya. Dan juga perkembangan kankernya.

Nah, bagaimana bisa ketahuan kabarnya kanker yang ada di dalam badan saya? Kan gak kelihatan. Untuk itu kadar "sesuatu" dalam darah saya akan dites. Istilahnya tumor marker. Jadi dari situ akan ketahuan, apakah masih ada substansi asing penyebab tumor/kanker itu dalam darah saya.

Sebelum awal operasi sih, tumor marker yang dites pada saya adalah CA125,AFP dan Beta-HCG. Dari hasil pemeriksaan lab, sebelum dan setelah operasi, kadar CA125 dan Beta-HCG masih normal. Tapi kadar AFP yang cukup tinggi. Jadi untuk selanjutnya yang jadi parameter kesuksesan kemoterapi adalah seberapa turun AFP saya.
Cukup sebegitu saja tesnya? Tentu tidak :)

Tiap kali mau di kemo, saya juga masih harus tes darah, apakah jumlah sel darah merah, sel darah putih, Hb dan kawan-kawannya sudah memenuhi syarat *tadi sudah saya jelaskan kalau salah satu efek kemo bisa menyebabkan anemia kan?*.

Dan memang, Hb saya sempat turun setelah operasi. Sampai-sampai saya harus menghabiskan 7 kantung darah pasca operasi. Untunglah darah-darah itu mengalir lewat infus, bisa stres saya kalau harus menaikkan Hb dengan cara minum 7 kantung darah itu. *ini cuma imajinasi sesat saya*

Setelahnya pun saya dicekoki jus jambu merah, obat-obatan herbal (kunyit putih lah, teh mahkota dewa lah, minyak buah merah lah), dan beberapa makanan lainnya yang mengandung antioksidan tinggi.

Ibarat perang, sel-sel kanker adalah musuh jahat yang harus diperangi. Kemoterapi adalah senjata berat yang digunakan untuk menumpas musuh. Mulai dari rudal, senapan antitank, meriam, shotgun, bazooka, granat, ranjau, dll. Sedangkan antioksidan dan obat herbal yang dikonsumsi adalah latihan militer dan nutrisi tingkat tinggi bagi para pasukan untuk persiapan melawan musuh. Biar menang perang harus siap pasukan terlatih dan senjata yang hebat kan? ;)

Dan gak ketinggalan, seorang jendral yang kuat, gagah berani dan cerdas untuk memimpin perang *mulai meracau*. Walaupun nanti banyak pasukan yang terluka, mati atau cacat, tapi dengan determinasi tinggi, seorang jendral perang yang keren akan selalu bisa membawa pasukannya memenangkan pertempuran kan? :D

Beruntunglah, jendral perang keren itu mendapat dukungan dari banyak pihak. Keluarga, sahabat, teman, tetangga, dokter, perawat, sesama pasien, bahkan orang yang baru dikenalnya pun mendukungnya. Dan yang paling utama adalah Tuhan yang gak pernah meninggalkannya :)

For all you gave to me God, i am so thankful. I'd never give up on You :)

"لا حول ولاقوة إلا بالله"

Balik lagi ke cerita semula. Jenis kemoterapi itu ada macam-macam. Dosisnya, jenis obatnya, lama terapinya, dll. Untuk saya, jenis terapi dilakukan selama 5 hari. Jadi 1 hari obatnya dimasukkan ke tubuh saya lewat infus, 1 hari istirahat, 1 hari lagi diberi obat, 1 hari lagi istirahat dan 1 hari lagi diberi obat. Persisnya 3 hari diberi obat lewat infus dan 2 hari istirahat di sela-selanya. Sepertinya saya bakal jadi mayor ruang rawat inap 8 RS. Syaiful Anwar selama beberapa bulan ke depan :D

Kemoterapi pertama

Pada waktu kemo pertama kali, hasil tes darah saya sangat-sangat memenuhi syarat. Betapa tidak, selama di rumah saya makan-tidur-makan-tidur terus. Dalam 2 minggu saya berhasil menaikkan berat badan saya 4kg. Keren bukan? :D *padahal biasa aja :p*

Dan saya kelihatan amat sehat saat itu, jadi saya ditanya sama pasien lain yang kebetulan sekamar, "sakit apa?". Pertanyaan itu akhirnya menjadi pertanyaan paling sering ditanyakan orang lain pada sesi kemoterapi selanjutnya.

Terapi yang pertama ini berjalan cukup sukses, infus dan obat-obatan lancar. Hari pertama saudara saya datang berkunjung dan nanya, "Mbak ika gak muntah-muntah? Biasanya orang dikemo kan muntah". Saya yang saat itu ngerasa sehat-sehat dan memilih menginduksi diri dengan pikiran positif menjawab, "Ika kan sehat, kuat, gak akan muntah kok". Eh...besoknya saya mual muntah.

Besok-besoknya tiap kali obat dimasukkan lewat infus paginya, sorenya saya muntah. Beruntunglah ada ibu saya yang telaten menemani saya di rumah sakit. Ibu selalu menyiapkan teh hangat dan gak bosan-bosan menyupport saya. Karena saya belum berpengalaman, 5 hari kemo pertama ini saya manja sekali tidak mau mandi. Hanya diseka air hangat saja. Jorok dan bau sekali >.<
Setelah selesai satu sesi kemoterapi ini, saya boleh pulang ke rumah dan 3 minggu kemudian balik ke rumah sakit untuk kemo ke-2.

Kemoterapi kedua, ketiga dan keempat

Seminggu setelah kemo, saya dites darah dulu, untuk cek AFP. Dan kadarnya masih belum turun, sama seperti sebelum kemo pertama. Dan seminggu sesudahnya ada tes darah lagi untuk cek eritrosit, trombosit dan Hb. Dan sesi kemoterapi kedua ini masih tetap berjalan sesuai plan semula.

Saya daftar sendiri di poli rawat jalan dulu paginya. Kemudian daftar dan masuk ke rawat inap. Bawa barang-barang sendiri. Baru kemudian sorenya kakak saya datang menemani saya. Dan terapi ketiga dan selanjutnya juga seperti itu. Bahkan malam sebelum terapi keempat saya sempat minta ijin perawat untuk pergi ke mall dulu sama kakak saya. Dan dibolehkan :hammer:

Setelah terapi kedua ini efek sampingnya mulai terasa. Selain mual muntah, rambut saya juga mulai rontok, anemia, nafsu makan menurun dan timbul ruam-ruam aneh di badan saya. Tapi sekali lagi saya berterimakasih tak terhingga atas rahmat Tuhan dan dukungan serta cinta dari keluarga dan sahabat saya.

Awal diberitahu dokter, kemoterapi saya sebanyak 4 sesi. Jadi pada terapi keempat saya sudah senang sekali. Saya akan terbebas dari selang infus, obat-obatan, tes darah hampir tiap minggu dan efek samping yang tidak menyenangkan ini. Sudah bosan rasanya saya ditusuk jarum suntik.

Tapi setelah tes darah untuk cek AFP setelah terapi keempat, dokter menyatakan bahwa saya harus melakukan kemoterapi 2 sesi lagi. Jadi total 6 sesi. Ah, tidak percaya rasanya, padahal saya sudah merasa benar-benar sehat dan mulai muak dengan semua efek samping terapi. Tapi bagaimanapun, dokter tentu lebih tahu daripada saya, dan mau gak mau saya harus mempersiapkan diri lagi untuk kemo kelima dan keenam *sigh*

Kemoterapi kelima

Ini adalah kemoterapi dengan efek terburuk yang saya rasakan. Hb saya turun dibawah normal, jadinya saya harus ditransfusi dulu sebanyak 2 kantung. Memasang selang infusnya susah, sempat macet pula saat diberi obat, jadinya harus dipindah jarumnya. Pada saat sesi terapi saya juga muntah berat, tidak nafsu makan dan badan saya sakit semua. Mungkin ini akibat dari kondisi psikis saya juga. Saya benar-benar tidak siap untuk sesi kelima ini. Benar-benar 5+2 hari yang menyiksa. Saat sudah diperbolehkan pulang saya senaaaaaannng sekali.

Kemoterapi keenam

Kondisi psikis saya sudah jauh lebih baik saat ini. Saya sudah bisa menerima kenyataan sepertinya, bahwa terapinya harus 6 sesi :D
Walaupun terapi yang ini lebih lama daripada yang sebelumnya, karena lagi-lagi saya harus ditransfusi darah dulu karena Hb rendah, tapi saya senang karena ini adalah sesi terakhir. Terakhir untuk selamanya saya harap, Aamiin. Sudah cukup 6 bulan saja kemoterapi saya :)

Seminggu setelahnya saya cek AFP lagi dan alhamdulillah, kadarnya turun di bawah batas normal. Jadi saat itu dinyatakan bahwa kemoterapi saya berhasil. Tapi saya masih diharuskan untuk cek darah setiap bulan untuk memantau kadar AFP.

Pertengahan 2007

Saya rutin cek AFP tiap bulan dan alhamdulillah hasilnya normal. Karena sudah setahun sejak terakhir kali terapi, maka untuk selanjutnya cek AFP saya cukup dilakukan tiap 3 bulan sekali. Dan alhamdulillah lagi, selanjutnya kadarnya masih tetap normal.

Pertengahan 2008 saya pindah ke Cikarang. Dan sejak saat itu saya belum pernah cek AFP dalam darah saya lagi. Bandel ya, saya? Harusnya sih saya masih tetap cek AFP sampai sekarang. Dan sekarang sudah 5 tahun sejak operasi dan kemoterapi. Kalau yang pernah saya dengar sih, setelah 5 tahun itu biasanya akan dicek ulang, dan dilihat apakah masih ada kanker itu dalam tubuh saya. Dan setelahnya dokter akan memutuskan apakah saya sembuh total atau tidak.

Dan saya belum mengecek sampai sekarang. Saya begitu menikmati 5 tahun ini tanpa ada keluhan apa-apa pada ovarium saya. Saya sedikit takut sepertinya. Takut hasil tes tidak seperti yang saya harapkan. Ah, tapi sudahlah. Bukankah selama 5 tahun ini saya berhasil melewatinya dengan positif thinking pada Tuhan? Saya harus yakin juga kali ini :)

Semoga benar, tidak ada apa-apa. Dan saya divonis, SEMBUH TOTAL. Aamiin....


What doesn't kill you, makes you stronger - Friedrich Nietzche


*(maybe considered) to be continued
**btw apa kabar "isi perut" saya yang 6kg itu ya? ada sih poto tumornya jaman dulu pas baru dikeluarkan, tapi disturbing picture sekali...

Thursday, March 10, 2011

It's Been 5 Years

Kali ini saya mau posting dalam mothertongue aja. Alasan? So i dont missed any details yang kemungkinan gak tersampaikan dalam bahasa inggris, karena keterbatasan saya sendiri, hehehe. Kenapa juga ujug-ujug saya bikin postingan seperti ini? Tentu ada alasannya. Dan postingan ini masih bersambung nantinya. Dimohon sabar aja untuk nunggu kelanjutan ceritanya *kayak ada yang mau baca aja :D*
Dan dapat dipastikan yang saya tulis ini bukan hoax lhoo, tapi pengalaman pribadi ^^


Sudah 5 tahun berlalu. 5-critical-years, that's what people said :)

31 Januari 2006

Hari itu adalah hari ulang tahun saya. Saya diantar ibu pergi ke laboratorium untuk USG, memeriksakan kandungan. Apa saya hamil? Kayaknya mustahil, karena saya belum pernah NIKAH dan atau KAWIN. Tapi perut saya membuncit dan keras seperti orang hamil *kira2 perut saya seperti ilustrasi gambar diatas*

Ah, Ibu mana sih yang gak khawatir tahu perut anak gadisnya membesar seperti itu? :)

Saat diUSG, dokter menyatakan bahwa ada tumor/kista dalam perut saya. Kurang lebih 6 kg. Jujur saya enggak shock. Saya udah mengira-ngira sendiri sebelumnya. Sejak 6 bulan sebelumnya saya sering mengalami kram perut hebat. Dan pelan-pelan membuncitlah perut saya.

Saya emang ceroboh, apalagi masalah kesehatan. Mungkin kalau dari awal diperiksakan, ukuran tumornya belum sebesar itu. Tapi, masih untung yang ada dalam perut saya bukan kawat, beling, paku dsb :D
Dan sesuai anjuran dokter, besoknya saya memeriksakan diri ke rumah sakit.

Februari 2006

Berbekal hasil USG, saya periksa ke rumah sakit. Sama seperti diagnosa dokter lab, dokter di rumah sakit juga menyatakan bahwa saya menderita tumor. Tumor ovarium tepatnya. Dan mau gak mau, tumor itu harus diangkat lewat operasi.

Di bulan ini saya bolak-balik ke rumah sakit. Sebelum dioperasi, saya harus menjalani berbagai macam tes. Mulai dari tes darah (berkali-kali), urine, paru-paru, ginjal, jantung, anestesi, bahkan beberapa tes USG lagi.

Sampai akhirnya diputuskan bahwa saya akan menjalani operasi tanggal 6 Maret. Mengapa lama sekali? Sebulan lebih dari mulai saya periksa pertama kali. Apa karena saya periksa di rumah sakit umum daerah? Atau karena saya pakai kartu Askes (fasilitas sbg anak PNS)?

Saya gak mau berburuk sangka. Let's say ini adalah rumah sakit umum daerah. Yang jadi rujukan dari luar kota juga. Banyak pasien yang ditangani. Dan saya juga harus diperiksa dulu dengan seksama sebelum dioperasi. Jadi saya nikmati saja satu bulan ini :)

Sebelumnya, ayah saya diminta menandatangani surat persetujuan entah apalah itu. Intinya pas operasi nanti akan dilihat, apakah tumor ini sudah menyebar sehingga kandungan saya perlu diangkat. Ada kemungkinan bahwa tumor saya sudah ganas dan berkembang menjadi kanker. Tapi dokter meyakinkan, sebisa mungkin akan mempertahankan kandungan saya, biar saya gak menopause dini. Saya cuma bisa berdoa saja waktu itu.

3 Maret 2006

H-3 sebelum operasi saya. Hari itu saya mulai rawat inap di rumah sakit. Haruskah menunggu selama itu sambil menginap di rumah sakit sebelum operasi? Ah mungkin ini memang prosedurnya.

Saya ditemani kedua orangtua dan kakak saya. I am so thankful to have them. They were there to accompany me through that time. There are no hard or difficult things if the people who loves you are around :)

5 Maret 2006

Malam sebelum operasi, isi perut saya dikuras habis. Dan saya diminta tidak makan apa-apa sampai operasi. Satu lagi, saya diminta untuk tidur nyenyak agar fit keesokan harinya. Tidur nyenyak? Hmm baiklah, saya usahakan :)

6 Maret 2006

Pagi-pagi saya sudah bersiap. Sehabis mandi saya memakai baju operasi warna hijau muda. Sekitar jam setengah 9, ayah mengantarkan saya ke ruang operasi. Saya mau jalan sendiri menuju ruang operasi, tapi ternyata tidak dibolehkan. Saya harus dituntun di kursi roda. Benar-benar seperti orang sakit saja :D

Sebelum memasuki lorong ruang operasi, ayah berpesan pada saya. Banyak-banyaklah mengingat Allah dan membaca shalawat Nabi. Beliau dan ibu akan selalu mendoakan dari luar kamar operasi.

Di lorong ruang operasi saya menunggu sebentar. Kata perawat sambil memasang selang infus, ruang operasinya sedang dipersiapkan. "Gak usah takut, santai aja", katanya.

Saya memang tidak takut. Justru saya merasa tenang. Semuanya sudah saya pasrahkan sama Allah. Dan sayup-sayup terdengar lagu Phil Collins dari pengeras suara.

Oh, think twice, it's just another day for
For you and me in paradise
Oh, think twice, it's just another day
For you, you and me in paradise

Okay, lagu ini emang menenangkan, tapi kenapa juga di liriknya ada kata-kata "paradise"? :D

Tak lama kemudian saya dibawa masuk ke ruang operasi. Ruangannya besar, terang dan dingin. Seperti di film. Ada lampu besar di tengah langit-langit. Beberapa orang ada disitu, memakai jubah operasi dan masker. Saya dibaringkan di meja operasi. Seorang perawat memasukkan obat bius lewat infus saya. Dan saya merasakan kesadaran saya perlahan menghilang.

Kesadaran saya mulai kembali saat saya dibawa ke ruang isolasi. Yang saya rasakan saat itu...dingin dan perut yang terasa perih dan agak panas. Sepertinya operasi pengangkatan tumor itu berhasil, karena saya sudah tidak merasakan tekanan di rongga dada yang bikin napas saya berat seperti sebelum dioperasi.

Seharusnya setelah semalam berada di ruang isolasi besoknya saya sudah bisa dipindah ke ruang rawat inap. Tapi karena saya belum buang angin, saya harus berada di ruang isolasi semalam lagi. Betapa kentut itu adalah hal yang berharga *sigh*

Esoknya saya dipindah ke ruang rawat inap karena saya sudah bisa buang angin. Dan saya tidak pernah meremehkan kentut lagi setelah saat itu *halah*

Menurut dokter obgyn yang menangani saya, selain mengangkat tumor yang bersarang di ovarium kiri, kelenjar getah bening dan usus buntu saya diangkat, demi mencegah penyebaran. Tapi alhamdulillah, kandungan saya tidak diangkat. Dan tumor sebesar 6kg itu dibawa ke lab untuk diperiksa lebih lanjut.

Dan hari-hari setelahnya, saya sering kedatangan tamu. Saudara, tetangga, teman kuliah, teman sekolah. I just could thank them for their supports and embrace. Dan berdoa semoga Allah membalas kebaikan mereka semua dengan yang lebih baik :)

5 hari kemudian saya keluar dari rumah sakit dan pulang ke rumah. Bisa lebih cepat sebenarnya, cuma karena satu insiden di suatu pagi saya harus menginap satu hari lebih lama.

Jadi begini ceritanya, jadi saya itu disarankan biar sering jalan-jalan. Pelan-pelan tentunya. Awalnya sih masih takut-takut karena luka operasinya masih berasa perih, apalagi pas batuk rasanya seperti jahitannya jebol *hiperbola*. Hari itu saya banyak berada di luar kamar, jalan-jalan, duduk-duduk di luar sambil baca koran. Mungkin karena kelamaan di luar jadinya saya masuk angin. Dan paginya saya muntah-muntah. Benar-benar pengalaman muntah yang paling tidak enak. Rasanya seperti waktu batuk, jahitan serasa mau jebol.

Ah iya, pasca operasi berat badan saya tinggal 42kg. Tinggal tulang dan kentut. Tentu saja, karena yang 6kg sudah diangkat. Jadi misi saya setelah pulang dari rumah sakit adalah menambah 8 kg untuk mencapai berat badan ideal saya :D



*to be continued
**jadinya kok saya dianggep cerita horor sih posting beginian? padahal kan cuma mau share, hueee *mukul2 dada cimot* #lhaa #cimotlagi