Berhubung blogspot udah bisa dibuka lagi, jadi semangat posting lagi. Yaayy \(^_^)/
Ok, postingan kali ini mengenai ojek. Kenapa saya ujug-ujug membahas ojek. Karena tinggal di Cikarang Baru, dimana lebih banyak jumlah ojek daripada mobil angkutan umum ke tempat yang saya tuju, ya saya sering sekali memakai jasa tukang ojek ini. Ya tentunya bukan jarak jauh sih. Kalau ke Jakarta misalnya, ya saya naik bis dong *gile boneng mau ngojek sampe Jakarta*.
Jarak terjauh yang saya tempuh dengan naik ojek adalah Pekayon, Bekasi Barat ke Jababeka, Cikarang. Yes indeed saya ngojek. Itu kejadian waktu saya pertama kali bekerja di S*** ini. Saya masih tinggal bersama Bude saya di Bekasi Barat. Dan waktu tempuh saat itu kurang lebih 50 menit. Itu pertama kalinya saya merasa stres dan sumpek karena saking banyaknya motor di jalan. Dan setelah saya pindah ke Cikarang Baru pun tetap lebih sering ngojek ke kantor :D
Karena seringnya ngojek itu saya jadi bisa menilai tukang ojek manakah yang lebih baik kualitasnya ojekannya #apasihbahasanya. Ini kriteria bego-begoan saya tentang skill yang harus dipunyai tukang ojek yang baik:
1. Bisa mengendarai motor *ya iyalah :hammer*,
Maksud saya, bukan cuma mengendarai motor saja. Dia harus tahu rambu-rambu dan aba-aba pengatur lalu lintas. Ini skill pertama yang harus dikuasai.
2. Mengutamakan keselamatan penumpang,
Jangan sampai dia menganggap dirinya Dani Pedrosa yang bisa ngebut dan ngepot seenaknya sendiri tanpa mempedulikan penumpang yang komat-kamit merapal doa keselamatan di belakangnya.
3. Berpartisipasi dalam menjaga kesehatan penumpang,
Ini termasuk kesehatan jantung penumpang, jangan sampai bikin penumpang sport jantung. Selain itu, hindarilah melaju di belakang kendaraan yang knalpotnya menyemburkan asap polusi. Dan sebisa mungkin menghindari jalan-jalan becek (bisa jadi nyiprat ke pengguna jalan yang lain), bau sampah (demi kesehatan pernapasan penumpang), bolong-bolong dan bergelombang (demi kesehatan pantat penumpang).
4. Menguasai ritme dan tempo,
Bukan cuma konduktor musik dan pemain sepakbola saja yang harus bisa skill ini, tukang ojek pun termasuk. Maksud saya, dia harus tahu kapan saatnya pelan, cepat dan waktunya menyalip kendaraan lain. Bisa kesel si penumpang kalau dia sedang terburu-buru dan kondisi jalan aman dan memungkinkan untuk melaju kencang, tapi tukang ojeknya bergerak seperti siput memanggul kulkas 2 pintu dan belum makan 4 bulan.
5. Menghindari kendaraan besar,
Baik saya sedang mengendarai motor sendiri ataupun naik ojek, saya sering terintimidasi dengan keberadaan kendaraan besar di jalan, seperti truk gandeng, bis besar, truk kontainer, truk pengaduk semen, tank, bulldozer, dll. Takut mereka berubah menjadi Optimus Prime, Megatron, Devastator atau robot-robot aneh lainnya (okay, ini berlebihan).
6. Turun di tempat yang pas,
Contoh tukang ojek yang tidak baik. Pas kita mau naik ojek ke bank misalnya, jangan sampai diturunkan di rumah sakit....yang berjarak 2 km dari bank tujuan kita itu. Hanya contoh, tidak ada tukang ojek, bank, ataupun rumah sakit yang disakiti dalam pembuatan kalimat ini.
7. Tarif yang sesuai,
Males kan kalau jaraknya cuma sepelemparan batu, tapi kita harus bayar mahal? Nah ini yang saya maksud tarifnya sesuai. Selain itu, jangan sampai melebihi standar yang berlaku. Kalau biasanya dari kantor ke kedasih itu 7000, ya sudah jangan meminta 8000.
Ada yang mau menambahkan? :D
Dari kriteria di atas, ada beberapa ojek yang skillful menurut saya. Ya karena semua kriteria dapat dilakukannya. Ada juga tukang ojek yang cuma menguasai 3 dari 7 poin diatas. Ya kalau menurut saya sih memang yang paling penting dan mendasar adalah bisa mengendarai motor dan mengutamakan keselamatan penumpang. Lainnya itu juga penting tapi bukan yang mendasar.
Terlepas dari itu semua, saya amat menghargai keberadaan tukang ojek. Lha wong saya gak bawa kendaraan pribadi, jadi susah pergi ke tempat yang jauh dan tidak terjangkau kendaraan umum. Walaupun kadang suka ngomel dalam hati kalau ada tukang ojek yang ngebutnya begajulan sih :D
*Eh, ngomong-ngomong jarak terjauh, setelah saya ingat kembali, jarak terjauh yang saya tempuh dengan naik ojek adalah dari Kota Mataram ke pelabuhan Bangsal di Lombok, pulang-pergi :D
*berita terkini, blogspot diblok lagi sama IS kantor keknya, hiks T_T
No comments:
Post a Comment