Saya orang yang suka traveling. Dari kecil saya sudah suka jalan-jalan. Walaupun waktu SD saya selalu mabuk perjalanan, hampir tidak pernah saya menolak ajakan saudara untuk jalan-jalan. Keliling kota atau pergi ke pantai. Untungnya kebiasaan mabuk perjalanan itu sudah menghilang saat saya SMP.
Impian masa kecil saya adalah traveling keliling dunia. Thanks to my lovely dad, yang bikin saya mupeng dengan buku kecilnya yang berisikan catatan kota-kota yang dikunjunginya di seputaran Laut Mediterania selama menjadi pelaut, dan uang-uang koin yang dikumpulkannya dari berbagai negara yang berbeda :)
Dan saya baru bisa nyicil menuntaskan impian itu setelah bekerja. Iya, baru nyicil sekarang. Dimulai dari keliling sebagian keciiiillll dari Indonesia yang luas sekali ini. Dan sebagian keciiiillll dari negara-negara di dunia yang banyak ini. Better late than never, eh? ^_^
Buat saya traveling itu fun. Mau sendirian atau traveling keroyokan bareng teman-teman. Dibayarin/gratisan ataupun dengan biaya sendiri. Tapi sejauh ini saya belum pernah dibayarin untuk traveling (semoga someday ada yang mau bayarin saya buat keliling negara-negara seputaran Laut Mediterania, aamiin...).
Apanya sih yang menyenangkan dari traveling? Ya banyak. Bisa lihat tempat baru, ketemu orang baru, makan sesuatu yang baru yang belum pernah saya rasakan sebelumnya, dan yang terpenting adalah mendapat pengalaman baru. Jadi gak cuma refreshing atau lihat-lihat atau belanja saja.
Banyak lho yang bisa dipelajari dari pengalaman traveling. Mulai dari cara negosiasi dan sosialisasi sama orang asing, belajar mengendalikan ego sendiri, apalagi kalau traveling bersama orang lain. Termasuk juga tahu tradisi atau hal-hal unik di daerah setempat yang dikunjungi.Dan dari semua itu, yang paling besar saya rasakan adalah saya semakin mengagumi kebesaran Tuhan dan semakin cinta sama Indonesia.
Lha kenapa gitu? Walaupun saya bukan frequent-traveler kayak mbak ini, yang udah sering keliling Indonesia dan berkali-kali ke luar negri tetap saja saya bisa bilang seperti itu. Saya tambah cinta sama Indonesia *peluk-peluk Indonesia* #apasih.
Mungkin ada sebagian orang yang bilang,
"ngapain sih traveling? mahal, buang-buang duit...mending juga kalo dibayarin",
"ogah ah traveling, capek, libur itu buat istirahat di rumah,kumpul sama keluarga aja",
dst2. Atau ada yang bilang gini,
"wah, banyak duit ya kok sering traveling?".
Atau bahkan,
"kok traveling terus sih, kapan cari pacarnya?"
*mengerutkan kening*.
Oke, mari ditanggapi satu-satu.
1. Traveling itu mahal.
Gak selamanya yang namanya traveling itu mahal. Ambil contoh, ke Bali. Ada jenis akomodasi murah: naik kereta ekonomi, ngeteng bis, naik kapal laut kelas ekonomi. Atau akomodasi yang lebih mahal misalnya pesawat udara(tarif normal bukan promo). Penginapan murah: hostel, rumah teman/kenalan atau bahkan tidur di dalam sleeping bag di bawah bintang *romantis kan? :D*. Mau yang lebih mahal ada hotel mulai dari kelas melati sampe bintang lima, resort, dll. Lagipula, murah atau mahal itu relatif ;)
2. Libur di rumah saja, capek.
Kalau ini sih masalah pilihan. Saya kalau sudah kecapekan banget ya memang memilih untuk tidak traveling, orang badan cuma satu-satunya ini. Tapi kalau masih kuat lahir batin ya saya lebih suka menghabiskan libur dengan jalan-jalan. Ada kalanya memang, mood lagi pingin menghabiskan liburan di rumah saja. Sekali lagi ini masalah pilihan :)
3. Traveler == banyak duit.
Diaminkan saja kalau yang satu ini, hahaha :D
4. Gak sempat cari pacar(?)
Buat yang merasa menanyakan ini sama saya, maksudnya apa sih? Makasih ya perhatiaannya :))
Bukan apa-apa sih tapi menurut saya ini gak make sense. Traveling itu memungkinkan kita untuk ketemu orang-orang baru. Jadi bisa jadi kan ujug-ujug saya berkenalan dengan traveler bule muslim gitu terus have a relationship? *ngarep to the max* :))
No comments:
Post a Comment